Pages

Rabu, 27 Mei 2015

Rajungan dari Penagan


Kemaren jalan ke Desa Penagan, perkampungan nelayan yang berada di pinggir sungai Penagan di Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka.

Melihat kehidupan keluarga nelayan yang bergantung pada kemurahan alam.

Begitu sederhana dan memprihatinkan. Beberapa nelayan mengeluhkan bahwa mereka belum pernah sama sekali mendapat bantuan pemerintah daerah Mereka hidup dengan bergantung pada alam dan hutang ke tengkulak.

Miris memang... selama berpuluh tahun terikat hutang kepada tengkulak.

Mereka adalah nelayan rajungan. Dan aku tahu persis harga rajungan di pasaran itu tinggi.

Sayangnya mereka tidak bisa menikmati tingginya harga rajungan. Karena semua hasil tangkap mereka harus dijual ke tengkulak.

Dan itu menjadi problema buat hampir sebagian besar nelayan tradisional yang ada di pesisir Indonesia.

Nelayan kecil tidak memiliki posisi tawar menentukan harga ikan. Ditambah tingkat pendidikan yang rendah, semakin membuat kehidupan mereka semakin sulit.

Sebelum pulang kami sempatkan membeli hasil tangkap mereka yang tidak seberapa. Karena alam sedang tidak bersahabat, mereka hanya memperoleh tangkapan yang tidak seberapa.

Dan dari pengumpul yang ada disitu aku sempat beli telur rajungan. Masih belum ada ide sih mau dibuat apa.

Telur rajungan ini mengandung protein tinggi... plus kolesterol hehehe Tapi tak apalah karena sepadan dengan rasanya yang uwenak pake banget...

Masih mencari inspirasi akan diapain telur rajungannya... Sementara rajungannya langsung tandas tadi malam.. :D

Berhubung aku adalah craby lover, gak nahan kalo udah liat rajungan... Pengen nambah teruuuuussss....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar